Melatih Anak Berhenti Mengompol

Mengompol atau enuresis adalah problem umum pada bayi dan balita. Tapi bila masalah mengompol terjadi pada anak usia lebih dari lima tahun, Anda patut gelisah. Ada beberapa hal yang menyebabkan anak mengompol. Hal pertama adalah terlalu banyak minum menjelang tidur.

Balita biasanya belum memiliki alarm yang membuat mereka terbangun saat ingin buang air kecil pada waktu tidur. Bisa juga anak mengompol karena kelelahan fisik. Misalkan setelah bepergian jauh atau aktivitas lain yang membuatnya kelelahan sehingga tidur terlalu lelap dan mengompol.

Faktor keturunan juga bisa memicu kebiasaan mengompol. Menurut Pediatrik Nephrologist, Dr Pankaj Deshpande, kebiasaan mengompol anak bisa jadi menurun dari orang tuanya. Sering ditemukan kasus, seorang anak berhenti mengompol pada usia yang sama dengan orang tuanya saat berhenti mengompol.

Jika mengompol terjadi pada anak yang sudah cukup besar misalnya 7 tahun ke atas, bisa jadi ada faktor psikologis. Misalnya anak mengalami stres yang sangat tinggi, seperti dikutip dari Times of India.

Bagaimana cara mengatasi masalah mengompol pada anak?
  • Batasi minumnya menjelang waktu tidur. Jangan berikan minuman yang bersifat diuretic seperti teh atau minuman bersoda.
  • Biasakan anak buang air kecil sebelum tidur. Sehingga kandung kemihnya tidak penuh saat tidur.
  • Pelajari waktu anak mengompol. Jika ia memiliki kebiasaan mengompol setelah tiga jam tertidur, bangunkan satu jam sebelumnya. Ajak dia ke kamar kecil dan buang air kecil. Lakukan terapi ini dengan rutin, lama-kelamaan ia akan terbiasa bangun di malam hari untuk buang air kecil.
  • Memberinya popok atau perlak tidak akan menyelesaikan masalah mengompolnya.
 Bagaimana bila anak terlanjur mengompol?
  • Jangan langsung memarahinya. Hal itu akan membuatnya semakin tertekan. Beri pengertian dengan cara halus dan ajak dia mengatasi masalahnya.
  • Ajak dia membersihkan sendiri tempat tidur dan celana bekas ompolannya.
  • Berikan pujian ketika anak berhasil tidak mengompol.
  • Jangan memarahinya atau mengolok-oloknya karena hal itu akan membuatnya semakin merasa malu, minder, dan depresi. Tunjukkan bahwa Anda memberikan dukungan dan bantuan untuk keluar dari masalahnya.
  • Berkonsultasilah dengan dokter atau psikiater anak. Jika anak mengompol karena stres, cari solusi pada ahlinya untuk menyelesaikan problem psikisnya.
vivanews.com




Artikel lainnya:

Next Prev home