Membantu Anak Menghadapi Kekalahan

Di dalam hidup ini banyak pertandingan yang kita hadapi, bukan saja oleh orang dewasa namun pertandingan itu juga dialami oleh setiap anak. Dalam setiap pertandingan pasti ada yang menang dan ada yang kalah, bagaimana Anda dapat mengajarkan anak Anda menjadi seorang yang siap untuk menghadapi kekalahan. Anda dapat membantu anak menghadapi kekalahan dengan terhormat, dan belajar dari kekalahan itu dengan reaksi dan perspektif Anda.
  • Penegasan
    Berdusta dan berbuat curang bukan cara menghadapi kekalahan dalam permainan.
  • Mengembalikan kendali
    Jangan mengharapkan seorang anak siap belajar ketika ia masih dikuasai emosi.
  • Empati
    Akui dan terima perasaan marah, frustasi dan keraguan diri si anak. Namun, berikan hak Anda untuk menarik kesimpulan yang berbeda dari kesimpulannya. Contoh: “Kamu mungkin berpikir bahwa kamu tidak baik, tetapi itu pendapatmu, bukan pendapat ayah”. Dan melarang tindakan yang tidak dapat diterima yang mungkin timbul dari perasaan-perasaan ini.
  • Menyelamatkan muka
    Bantulah anak memahami kegagalan yang tidak merusak harga dirinya.Misalnya: “Menjaga gawang bukan tanggung jawabmu saja, seluruh tim juga bertanggung jawab untuk itu”.
  • Penilaian yang jujur
    Bagi seorang anak yang bersikeras “Aku tidak bagus”, orang tua harus menjawab “Menurut ayah tidak, kamu memiliki keahlian, dan mungkin kamu siap untuk memikirkan beberapa keahlian yang ingin kamu tingkatkan.”
  • Mengambil perspektif
    Pada awalnya, saat dikalahkan dapat terlihat seperti kiamat. Namun akhirnya hal itu akan terlupakan. Anda dapat membantu anak menyadari betapa reaksi pertama ini akhirnya akan berubah. Pada kekalahan selanjutnya, Anda dapat mengingatkan tentang observasinya.
  • Pengobaran semangat
    Tenangkan anak Anda sehingga ia dapat kembali ke jalur yang benar. Biarkan ia tahu bahwa ia tidak perlu begitu keras terhadap dirinya sendiri. “Sangat sulit rasanya untuk terus mencoba bila kamu merasa kecil hati, namun jika kamu terus mencoba, kamu pasti akan merasa lebih baik”.
  • Mengembalikannya pada si anak
    Anak Anda harus tahu bahwa mengatasi kekalahan adalah tugasnya, bukan tugas Anda. Begitu juga menarik dirinya bersama lagi sehingga ia dapat menghadapi tantangan selanjutnya.
  • Peringatan terakhir
    Entah anak Anda menang atau kalah, tujuan dari permainan adalah untuk bersenang-senang.

Next Prev home