Tahukah Anda bahwa kurang tidur pada bayi bisa mengakibatkan berbagai masalah? Mulai dari penurunan kekebalan tubuh, gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan juga kurang tidur mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang otak bayi, terutama kemampuan berpikirnya ketika ia dewasa.
Sebagian besar kerja hormon pertumbuhan terjadi ketika dalam keadaan tidur, termasuk hormon pertumbuhan otak bayi.
Kurangnya tidur akan mengakibatkan perubahan kadar hormon yang bertugas mengatur rasa lapar. Selain itu, kurangnya tidur juga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melakukan metabolisme gula, sehingga meningkatnya resiko terhadap diabetes.
Jadi, jelaslah bahwa tidur yang cukup memberi efek yang amat positif bagi perkembangan bayi Anda. Idealnya, anak usia 6 – 23 bulan memerlukan waktu tidur sekitar 13 jam setiap harinya.
Beberapa Hal yang Menyebabkan
Bayi Susah Tidur Serta Solusinya
Sakit Flu atau Batuk
Jika bayi Anda menderita flu atau batuk, maka ia akan sulit tidur nyenyak, karena sebentar-sebentar terbatuk. Hidungnya pun terus menerus mengeluarkan cairan atau tersumbat, sehingga membuatnya susah bernafas.
Solusi: Usahakan agar posisi kepala bayi lebih tinggi dari kaki. Jangan lupa, beri minum agar tenggorokannya lebih nyaman. Jika hidungnya tersumbat, Anda bisa menyedot ingusnya dengan alat penyedot ingus khusus untuk bayi. Oleskan juga balsam khusus untuk anak-anak di dadanya, ini akan membantu melegakan hidungnya.
Kolik
Sekitar 20% bayi sehat pernah mengalami kolik. Kondisi ini biasanya terjadi antara minggu ke-2 dan ke-4 setelah lahir.
Jika Anda sedang menyusui, sebaiknya Anda menghindari produk susu olahan serta makanan yang menimbulkan gas, seperti kubis, bawang, dan bawang putih. Berkonsultasilah dengan ahli kesehatan tentang cara menangani alergi terhadap makanan tertentu.
Untuk mengatasi kolik, bila Anda memberikan susu formula pada bayi Anda, mintalah petunjuk ahli kesehatan apakah sebaiknya menggantinya dengan formula bebas susu atau formula bebas laktosa.
Jika kolik yang dialami merupakan bagian dari fase pertumbuhan, maka hal ini akan hilang seiring dengan waktu.
Haus atau Lapar
Biasanya, bayi Anda akan gelisah tidurnya kalau tidak cukup asupan makanan atau susu.
Solusi: Coba beri makan bayi Anda menjelang tidur bagusnya 1 jam sebelum tidur.
Basah
Rata-rata bayi usia 6 bulan mengompol sekitar 5-7 kali dalam semalam, maka segeralah ganti popoknya apabila basah, dengan begitu si kecil akan lebih nyenyak tidurnya.
Ruam Popok
Ruam popok umumnya dialami oleh bayi berusia 4-15 bulan. Penyebabnya bisa karena sering buang air, kebersihan kulit yang tidak terjaga, atau bisa juga dikarenakan bayi Anda menerima asupan antibiotik dari ASI sang ibu.
Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil, sehingga bisa mempengaruhi kualitas tidurnya.
Bila ruam popok sudah terlanjur menimpa bayi Anda, agar tidak bertambah parah, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
1. Gantilah popok yang basah sesering mungkin
2. Hindari penggunaan tisu basah karena dapat menambah iritasi
3. Cukup keringkan bagian yang basah dengan cara menepuk kulitnya, jangan digosok
4. Gunakan krim pelindung dengan dioleskan tipis di kulit bayi
5. Hindari menggunakan popok terlalu kencang
Selain itu, pilihlah jenis popok dari bahan kain yang menyerap keringat atau bahan disposibel (sekali pakai).
Terlalu Banyak Bermain
Jika Anda mengajak si kecil bermain terus, maka ia akan semakin enggan untuk tidur. Apalagi, jika Anda mengajaknya bermain menjelang waktu tidurnya.
Nah, untuk menghindari hal ini, maka Anda harus tanggap. Bila bayi Anda sudah mulai mengucek-ucek mata, sering menguap, atau telinganya ditarik-tarik, besar kemungkinan ia sudah mengantuk. Hentikanlah aktivitas Anda bersamanya dan buatlah suasana yang dapat memudahkan bayi Anda tidur dengan tenang.
tipsbayi.com
Artikel lainnya:
Dampak Perlakuan Orang Tua Kepada Anak