9 Manfaat Bermain Bagi Anak

Sebagian orang tua masih menganggap bermain bersama anak merupakan sesuatu tidak berguna. Padahal mengajak si kecil bermain banyak manfaatnya untuk tumbuh kembang fisik dan psikisnya.

Berikut ini 9 manfaat bermain bagi anak menurut buku ‘Games Therapy untuk Kecerdasan Bayi dan Balita’ yang ditulis oleh Psikolog Effiana Yuriastien dan kawan-kawan:

1. Memahami diri sendiri dan mengembangkan harga diri
Ketika bermain, anak akan menentukan pilihan-pilihan. Mereka harus memilih apa yang akan dimainkan. Anak juga memilih di mana dan dengan siapa mereka bermain. Semua pilihan itu akan membantu terbentuknya gambaran tentang diri mereka dan membuatnya merasa mampu mengendalikan diri. Permainan memotong kertas, mengatur letak atau mewarnai misalnya dapat dilakukan dalam beragam bentuk. Tidak ada batasan yang harus diikuti. Identitas dan kepercayaan diri dapat berkembang tanpa rasa ketakutan akan kalah atau gagal. Pada saat anak menjadi semakin dewasa dan identitasnya telah terbentuk dengan lebih baik, mereka akan semakin mampu menghadapi tantangan permainan yang terstruktur, bertujuan dan lebih dibatasi oleh aturan-aturan.

2. Menemukan apa yang dapat mereka lakukan dan mengembangkan kepercayaan diri
Permainan mendorong berkembangnya keterampilan, fisik, sosial dan intelektual. Misalnya perkembangan keterampilan sosial dapat terlihat dari cara anak mendekati dan bersama dengan orang lain, berkompromi serta bernegosiasi. Apabila anak mengalami kegagalan saat melakukan suatu permainan, hal itu akan membantu mereka menghadapi kegagalan dalam arti sebenarnya dan mengelolanya pada saat mereka benar-benar harus bertanggungjawab.

3. Melatih mental anak
Ketika bermain, anak berimajinasi dan mengeluarkan ide-ide yang tersimpan di dalam dirinya. Anak mengekspresikan pengetahuan yang dia miliki sekaligus mendapatkan pengetahuan baru. Orang tua akan dapat semakin mengenal anak dengan mengamati saat bermain. Bahkan, lewat permainan (terutama bermain pura-pura) orang tua juga dapat menemukan kesan-kesan dan harapan anak terhadap orang tua serta keluarganya.

4. Meningkatkan daya kreativitas dan membebaskan anak dari stres
Kreativitas anak akan berkembang melalui permainan. Ide-ide yang orisinil akan keluar dari pikiran mereka, walaupun kadang terasa abstrak untuk orang tua. Bermain juga dapat membantu anak untuk lepas dari stres kehidupan sehari-hari. Stres pada anak biasanya disebabkan oleh rutinitas harian yang membosankan.

5. Mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak
Dalam permainan kelompok, anak belajar tentang sosialisasi. Anak mempelajari nilai keberhasilan pribadi ketika berhasil memasuki suatu kelompok. Ketika anak memainkan peran ‘baik’ dan ‘jahat’, hal ini membuat mereka kaya akan pengalaman emosi. Anak akan memahami perasaan yang terkait dari ketakutan dan penolakan dari situasi yang dia hadapi.

6. Melatih motorik dan mengasah daya analisa anak
Melalui permainan, anak dapat belajar banyak hal. Di antaranya melatih kemampuan menyeimbangkan antara motorik halus dan kasar. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologisnya. Permainan akan memberi kesempatan anak untuk belajar menghadapi situasi kehidupan pribadi sekaligus memecahkan masalah. Anak-anak akan berusaha menganalisa dan memahami persoalan yang terdapat dalam setiap permainan.

7. Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan anak
Kebutuhan dan keinginan yang tidak dapat dipenuhi dengan cara lain, seringkali dapat dipenuhi dengan bermain. Anak yang tidak mampu mencapai peran pemimpin dalam kehidupan nyata, mungkin akan memperoleh pemenuhan keinginan itu dengan menjadi pemimpin tentara saat bermain.

8. Standar moral
Walaupun anak belajar di rumah dan sekolah tentang apa yang dianggap baik dan buruk oleh kelompok, tidak ada pemaksaan standar moral selain dalam kelompok bermain.

9. Mengembangkan otak kanan anak
Bermain memiliki aspek-aspek yang menyenangkan dan membuka kesempatan untuk menguji kemampuan dirinya berhadapan dengan teman sebaya serta mengembangkan perasaan realistis akan dirinya. Dengan begitu, bermain memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan otak kanan, kemampuan yang mungkin kurang terasah baik di sekolah maupun di rumah.

Catatan: Berikanlah pujian kepada anak dengan menggunakan kalimat yang positif dan mampu menjadi penyemangatnya dalam melakukan sesuatu dengan lebih baik lagi. Contoh, saat anak diminta mengambil spidol warna merah, awali dengan kata ‘tolong’. Jika anak berhasil mengambilnya, berikan pujian dan ucapkan terimakasih.

Demikian juga ketika ia tidak berhasil menemukannya, ucapkanlah kalimat positif yang tidak mematahkan semangatnya. Tetap ucapkan terima kasih atas hasil jerih payahnya. Misalnya saja, “Makasih ya adik sudah mencarikan spidolnya. Spidolnya ada di dekat buku gambar adik.”

walipop




Artikel yang berhubungan:

Next Prev home