Mitos 1
Anak dengan kelainan autisme tidak pernah memandang mata lawan bicaranya. Banyak anak penyandang autisme ternyata dapat melakukan kontak mata tapi kontak mata tersebut mungkin dilakukan dalam jangka waktu yang lebih singkat dan sedikit berbeda dengan anak anak yang normal.
Anak dengan kelainan autisme tidak pernah memandang mata lawan bicaranya. Banyak anak penyandang autisme ternyata dapat melakukan kontak mata tapi kontak mata tersebut mungkin dilakukan dalam jangka waktu yang lebih singkat dan sedikit berbeda dengan anak anak yang normal.
Banyak diantaranya dapat bertatap muka, tersenyum dan mengekspresikan komunikasi non-verbal (bahasa tubuh) dengan baik.
Mitos 2
Anak dengan kelainan autisme adalah anak jenius. Mitos yang menyatakan di dalam anak penyandang autis tersembunyi kemampuan jenius mungkin dapat terjadi karena berbedanya kemampuan yang ditunjukkan oleh anak penyandang autisme. Mereka dapat menunjukkan kemampuan fisik yang baik tetapi tidak dapat berbicara. Seorang anak autis dapat mengingat tanggal ulang tahun dari semua teman sekelasnya akan tetapi mengalami kesulitan kapan harus menggunakan kata 'kamu' atau 'saya'. Anak autis dapat membaca dengan artikulasi yang baik tetapi tidak dapat mengerti apa yang baru mereka baca. Anak autis dapat mempunyai IQ yang sangat tinggi. Sebagian besar anak autis menunjukkan keterlambatan dalam beberapa hal yang menggunakan ataupun memerlukan proses mental. Persentasi anak autis yang mempunyai intelegensi di atas normal ataupun di bawah normal adalah sangat kecil.
Mitos 3
Anak dengan kelainan autisme tidak berbicara. Banyak anak penyandang autis dapat mempunyai kemampuan berbahasa dengan baik. Sebagian besar dari mereka dapat berkomunikasi dengan menggunakan simbol, gambar, komputer ataupun peralatan elektronik.
Mitos 4
Anak dengan kelainan autisme tidak dapat menunjukkan kasih sayang. Barangkali mitos yang paling berlebihan adalah menganggap anak penyandang autisme tidak dapat menerima ataupun memberikan kasih sayang. Kita mengetahui bahwa stimulasi sensor anak autis diproses dengan cara yang berbeda dengan anak normal sehingga mengakibatkan anak autis mengalami kesulitan dalam mengekspresikan kasih sayang dengan cara yang lazim dilakukan oleh anak normal. Anak autis dapat memberikan dan menerima kasih sayang dengan cara mereka sendiri, kadangkala anggota keluarga ataupun teman mereka harus sabar menunggu dan belajar untuk dapat mengerti dan menghargai kemampuan anak autis yang terbatas dalam berhubungan dengan orang lain.
Mitos-mitos lainnya
Autisme adalah akibat salah asuhan orang tua.
Anak autis adalah anak yang tidak disiplin dan tidak dapat diatur dan ini hanyalah kelainan perilaku.
Kebanyakan orang autis berpendidikan dan ahli terkemuka dalam bidang ilmu pengetahuan dan bidang lainnya.
Anak autis adalah anak-anak tanpa perasaan dan emosi.
Anak autis tidak menyukai daya tarik fisik.
Anak autis tidak tersenyum.
Anak autis tidak menginginkan teman.
Anak autis dapat berbicara jika mereka mau.
Autisme adalah ketidak mampuan emosional.
Sumber: http://puterakembara.org
Artikel yang berkaitan:
Apa itu Autisme?
Diagnosa dan Penyebab Autisme
Mitos 2
Anak dengan kelainan autisme adalah anak jenius. Mitos yang menyatakan di dalam anak penyandang autis tersembunyi kemampuan jenius mungkin dapat terjadi karena berbedanya kemampuan yang ditunjukkan oleh anak penyandang autisme. Mereka dapat menunjukkan kemampuan fisik yang baik tetapi tidak dapat berbicara. Seorang anak autis dapat mengingat tanggal ulang tahun dari semua teman sekelasnya akan tetapi mengalami kesulitan kapan harus menggunakan kata 'kamu' atau 'saya'. Anak autis dapat membaca dengan artikulasi yang baik tetapi tidak dapat mengerti apa yang baru mereka baca. Anak autis dapat mempunyai IQ yang sangat tinggi. Sebagian besar anak autis menunjukkan keterlambatan dalam beberapa hal yang menggunakan ataupun memerlukan proses mental. Persentasi anak autis yang mempunyai intelegensi di atas normal ataupun di bawah normal adalah sangat kecil.
Mitos 3
Anak dengan kelainan autisme tidak berbicara. Banyak anak penyandang autis dapat mempunyai kemampuan berbahasa dengan baik. Sebagian besar dari mereka dapat berkomunikasi dengan menggunakan simbol, gambar, komputer ataupun peralatan elektronik.
Mitos 4
Anak dengan kelainan autisme tidak dapat menunjukkan kasih sayang. Barangkali mitos yang paling berlebihan adalah menganggap anak penyandang autisme tidak dapat menerima ataupun memberikan kasih sayang. Kita mengetahui bahwa stimulasi sensor anak autis diproses dengan cara yang berbeda dengan anak normal sehingga mengakibatkan anak autis mengalami kesulitan dalam mengekspresikan kasih sayang dengan cara yang lazim dilakukan oleh anak normal. Anak autis dapat memberikan dan menerima kasih sayang dengan cara mereka sendiri, kadangkala anggota keluarga ataupun teman mereka harus sabar menunggu dan belajar untuk dapat mengerti dan menghargai kemampuan anak autis yang terbatas dalam berhubungan dengan orang lain.
Mitos-mitos lainnya
Autisme adalah akibat salah asuhan orang tua.
Anak autis adalah anak yang tidak disiplin dan tidak dapat diatur dan ini hanyalah kelainan perilaku.
Kebanyakan orang autis berpendidikan dan ahli terkemuka dalam bidang ilmu pengetahuan dan bidang lainnya.
Anak autis adalah anak-anak tanpa perasaan dan emosi.
Anak autis tidak menyukai daya tarik fisik.
Anak autis tidak tersenyum.
Anak autis tidak menginginkan teman.
Anak autis dapat berbicara jika mereka mau.
Autisme adalah ketidak mampuan emosional.
Sumber: http://puterakembara.org
Artikel yang berkaitan:
Apa itu Autisme?
Diagnosa dan Penyebab Autisme