Kebersamaan Antara Anak & Orangtua

Sebagian dari orang tua tidak sadar atau lalai bahwa kebersamaan anak dengan orang tuanya merupakan hal yang prinsip dan tidak boleh diabaikan. Sehingga sering kita temui orang tua, khususnya ayah yang merasa bahwa tugasnya adalah hanya mencari nafkah sehingga anak hanya melulu urusan ibunya, tidak begitu memperdulikan kondisi anaknya.

Hanya saja dalam perkembangan zaman, ibu pun mulai bergeser pula. Tatkala dia sudah mulai sibuk meniti karir dia melalaikan tugas pokoknya untuk mendidik anaknya. Selayaknya kita sebagai orang tua menyempatkan untuk bersama anak-anak kita.

Berikut ini adalah beberapa fakta atau hal yang semoga dapat menjadikan kita sebagai orang tua menyadari pentingnya kebersamaan dengan anak.

1. Menangis
Menangis adalah satu cara yang digunakan oleh bayi untuk berkomunikasi dengan yang orang lain. Bayi akan menangis ketika lapar, haus, BAK dan BAB ataupun merasa sakit. Sering juga bayi menangis karena ingin dekat dengan ibunya, tatkala ibunya sudah mendekat diapun terdiam. Ini adalah cara bayi untuk merasa nyaman bersama ibunya.
2. Menyusui bayi secara langsung
Bagaimanapun kesibukan seorang ibu, hendaknya dia tidak melupakan dan melalaikan untuk menyusui anaknya secara langsung, bukan melalui botol. Karena juga telah disingkap keistimewaan-keistimewaan menyusui secara langsung dibanding dengan botol secara kesehatan di pihak ibu maupun anak melalui penelitian-penelitian ilmiah. Adapun secara psikologis anak, menyusui secara langsung akan membuahkan keterkaitan antara ibu dan anak. Anak akan merasa nyaman dan bahagia ketika dia bisa memandang wajah ibunya dan menyusu dari tubuhnya terutama di bulan-bulan awal.
3. Menggendong anak
Perlakuan inipun akan menjadikan antara orang tua, khususnya ibu terikat dengan anaknya secara batin. Karena anak akan merasa lebih dekat dengan tubuh orangtuanya. Berbeda apabila anak diletakkan dalam kereta dorong, meskipun dia masih bisa memandang wajah orang tuanya.
4. Bermain bersama anak
Seseorang mengatakan bahwa ketika dia masih kecil dia teringat akan neneknya yang sedang mendendangkan (jawa: ngudang) untuk saudaranya yang masih berusia dua minggu. Dia berkata kepada dirinya sendiri, “Apa yang dilakukan oleh nenek? Mengapa dia melakukan hal itu bersama anak yang belum bisa mendengar dan berpikir?” Akhirnya dia mengerti bahwa neneknya benar. Karena riset kini membuktikan bahwa anak-anak sudah bisa mendengar dan melihat sejak hari pertama! Bayi akan merasa senang melihat wajah orang apalagi sedang menyuarakan sesuatu yang indah. Itulah sebabnya kita mengetahui, anak dapat mencium aroma ibunya tatkala berada di dekatnya.

Next Prev home