Memilih Sekolah Untuk Anak

Memang untuk mengenalkan bahasa kedua sebaiknya anak-anak sudah menguasai bahasa ibunya dulu dengan baik supaya tidak terjadi kebingungan bahasa. Biasanya memang anak-anak yang belajar membaca dengan dua bahasa secara bersamaan mengalami kebingungan pada awalnya. Tetapi biasanya bisa dikejar jika mengajarkan membaca dengan satu bahasa dulu secara konsisten. Begitu dia bisa, kemampuan membaca bahasa keduanya akan segera menyusul.

Anak yang belum bisa berbicara bukan berarti dia tidak mengerti apa yang orang dewasa sampaikan, mungkin ia hanya belum bisa mengekspresikan kebutuhan, perasaan, atau pikirannya melalui bahasa. Jadi ia bisa saja mengikuti kegiatan kelas dengan baik walaupun belum bisa berespon melalui bahasa. Karena sekolah dapat membantu orang tua untuk menstimulasi kemampuan berbahasa anak, maka orang tua akan mendapatkan manfaatnya dengan menyekolahkan anak. Tentu saja dengan syarat orang tua memilih sekolah yang memperhatikan tahapan perkembangan anak.

Untuk mengetahui kualitas sekolah yang baik orang tua harus melihat apakah sekolah:

1. Memperhatikan kebutuhan psikologis mendasar anak secara umum.
Contohnya, kebutuhan anak untuk merasa mampu, misalnya:
Apakah sekolah tersebut memberikan kesempatan bagi anak untuk menampilkan kebisaan si anak.
Apakah sekolah memberi kesempatan kepada anak untuk mengikuti kompetisi meskipun ia tidak berprestasi.

2. Dapat memenuhi kebutuhan individual anak.
Sekolah yang seperti ini biasanya melakukan pembedaan cara pengajaran, misalnya:
Memberikan tugas yang lebih sulit untuk anak yang sudah lebih advanced.
Menerangkan dengan menggunakan alat bantu gambar untuk anak yang memiliki gaya belajar visual.

3. Sekolah yang dapat membantu pencapaian tujuan jangka panjang orang tua untuk anaknya.
Artinya sekolah harus memiliki nilai-nilai yang sama dengan orang tua, misalnya:
Jika orang tua menginginkan anak memiliki kemandirian apakah sekolah tersebut melakukan hal-hal yang bisa membuat anak mandiri atau selalu membantu anak dalam melakukan segala sesuatu sehingga tidak melatih kemandirian anak.
Apabila orang tua menganggap agama sangat penting bagi anak, maka sekolah tersebut harus mengajarkan nilai-nilai agama dengan benar.

4. Sekolah yang memiliki tujuan pendidikan yang sama dengan orangtua
Kembali lagi lihat visi dan misi sekolah, seperti:
Apakah sekolah tersebut bertujuan menciptakan anak-anak dengan nilai tes yang bagus.
Membentuk anak-anak yang memiliki kemampuan belajar (seperti kemampuan analisa, riset, penyelesaian masalah) sehingga dapat menjadi pembelajar mandiri.

Berikut yang perlu diperhatikan ketika melihat situasi sekolah:
  1. Pengaturan meja dan kursi. Yang baik adalah apabila ada ruang yang cukup untuk anak bergerak, ruang untuk berkumpul dan bisa terjadi interaksi dengan baik antara guru-murid
  2. Dinding. Perhatikan apakah lebih banyak poster-poster atau gambar-gambar yang ada di "pasaran" atau hasil karya siswa. Sekolah yang memperhatikan perbedaan individual biasanya tercermin dari hasil karya siswanya yang beragam. Sekolah yang melatih kemandirian akan membiarkan anak-anaknya melakukan tugasnya sendiri jadi hasil karyanya juga tidak terlalu "sempurna", tapi memang benar-benar dilakukan oleh anak-anak
  3. Siswa. Perhatikan wajah siswa, apakah merea bersemangat dan sibuk mengerjakan tugas atau melakukan kegiatan.
  4. Guru. Hubungan guru-anak seharusnya hangat dan tulus, tidak bersifat mengendalikan dan memerintah.
  5. Sekitar sekolah. Suasana sekolah yang menyenangkan dan membuat orang "betah" untuk menghabiskan waktu, memiliki perpustakaan sekolah yang cukup lengkap, staf dan guru yang ramah terhadap semua pengunjung dan siswa.

Ini semua bisa dilihat dari pada saat kunjungan ibu ke sekolah. Selain berbicara dengan kepala sekolah, sempatkan untuk berbicara dengan guru, murid, atau mungkin orang tua lain yang ada di sekolah.

Sekolah ideal adalah sekolah yang memperhatikan perkembangan anak dan perbedaan individual. Sehingga kebutuhan anak kita bisa terpenuhi. Rasio guru murid yang ideal untuk anak usia 4-5 tahun berkisar 1:7 sampai 1:12. Jadi yang paling ideal adalah 2 guru untuk 20 murid.

Untuk jam belajar sebenarnya yang perlu diperhatikan adalah sesi-sesi yang ada di dalam kelas dan durasi setiap sesi. Dalam satu sesi guru juga tidak bisa terlalu lama karena kemampuan konsentrasi anak juga masih terbatas. Untuk usia 4-5 tahun anak bisa berkonsentrasi sekitar 12-15 menit. Di dalam satu hari anak perlu mendapat waktu istirahat dan bermain diluar yang cukup, karena pada usia ini mereka membutuhkan kegiatan yang banyak bergerak.

Mengenai pemilihan sekolah, orang tua harus memperhatikan kenyamanan anak, karena anak yang akan bersekolah bukan orang tuanya. Biasanya anak yang nyaman dengan sekolahnya akan pulang ke rumah dengan hati senang dan gembira. Artinya ia menikmati sekolah dan memiliki pengalaman yang menyenangkan di sekolah.



Artikel yang berhubungan:

Next Prev home